Perih menghujam jantungku mati
Mulai merasuk ke dalam sukma
Dipenuhi air mata, tanpa bersuara
Aku berduka seraya berdoa penuh asa
Menyatukan raga, meski lara kian merana
Kini tiada warna hiasi malam penuh kejora
Lupa ucap sebuah nama penuh dusta
Diperdaya oleh kata, permainkan hati
Hilang raga sepadan rasa percaya
Menilik warna hiasi jiwa kini tiada
Kembali menaruh hati pada semesta
Dia tidak mati, hanya aku yang pergi
Dia tidak tuli, hanya aku lupa kata kata
Dia penuhi diri, lukai hati
Kini sendiri memeluk diri
Kini rasa tak berbatas
Mengenal rupa tidak terbalas raga
Oleh dua mata memandang
Mengenal nama lalu terbuang
Terluka dalam jarak, jauh menerka
Sementara semesta enggan menyapa
Tubuh kembali menaruh asa
Komentar
Posting Komentar